bunga berguguran

Senin, 19 November 2012


Jenis-jenis kalimat


Kalimat dapat berupa:
a. Kalimat tunggal
b. Kalimat majemuk:
1) setara
2) bertingkat
3) campuran

a. Kalimat Tunggal:
Kalimat tunggal hanya mengandung satu klausa. Kalimat tunggal dapat dilengkapi atau diperluas dengan menambah satu unsur O, Pel, dan Ket.
Selain itu unsur S dan O dapat pula diperluas lagi dengan memberinya
keterangan. Jadi kalimat tunggal tidak harus pendek.
Contoh: Kami mahasiswa Indonesia.
Sekarang Dr. Pratiwi telah melangkah ke teknologi canggih.

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang memiliki sekurang-kurangnya subjek dan predikat. Bagi seorang pendengar atau pembaca, kalimat adalah kesatuan kata yang mengandung makna atau pikiran. Sedangkan bagi penutur atau penulis, kalimat adalah satu kesatuan pikiran atau makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata.

Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian edektif dalam kalimat adalah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula.

Minggu, 18 November 2012


Anak Dengan Gangguan Emosi Dan Perilaku (Tunalaras)
1. Pengertian Gangguan Emosi dan Perilaku 
Beberapa pengungkapan gangguan emosi dan gangguan perilaku yang diungkapkan di atas secara terpisah sebenarnya dipandang dari sisi abnormal, sementara itu di sisi lain gangguan emosional dan perilaku sendiri di definisikan dalam satu kesatuan disebutkan dengan istilah Emotional dan And Behavioral Disorder ataupun di Indonesia dikenal dengan istilah Tunaraksa.


PELAKSANA REHABILITASI ABK

Kegiatan rehabilitasi dapat dilaksanakan oleh berbagai pihak dan berbagai tempat. Para petugas rehabilitasi itu dapat dari bagian medik, juga dapat dari bagian non medik.
Agar dapat mengetahui serba sedikit perihal tugas-tugas dalam rehabilitasi, berikut ini akan dibahas para petugas yang tergabung dalam tim rehabilitasi di suatu sekolah serta pembagian tugasnya.
Tiap-tiap satuan pendidikan PLB, sudah tentu yang menjadi anggota tim rehabilitasi jumlah dan kualifikasinya  disesuaikan dengan kebu-tuhan anak/peserta didik dan kemampuan sekolah yang bersangkutan.

Sabtu, 17 November 2012


ARTIKEL ABK ( ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS)



Dampingi Anak Berkebutuhan Khusus
PERLU perhatian khusus untuk membesarkan anak berkebutuhan khusus. Bila dibimbing secara maksimal, mereka bisa tumbuh seperti anak normal lainnya. 


Artikel ABK
MENDETEKSI ANAK LAMBAN BELAJAR/KESULITAN BELAJAR DAN SOLUSINYA

Senin, 12 November 2012


PELAKSANA REHABILITASI ABK

Kegiatan rehabilitasi dapat dilaksanakan oleh berbagai pihak dan berbagai tempat. Para petugas rehabilitasi itu dapat dari bagian medik, juga dapat dari bagian non medik.
Agar dapat mengetahui serba sedikit perihal tugas-tugas dalam rehabilitasi, berikut ini akan dibahas para petugas yang tergabung dalam tim rehabilitasi di suatu sekolah serta pembagian tugasnya.
Tiap-tiap satuan pendidikan PLB, sudah tentu yang menjadi anggota tim rehabilitasi jumlah dan kualifikasinya  disesuaikan dengan kebu-tuhan anak/peserta didik dan kemampuan sekolah yang bersangkutan.

Senin, 22 Oktober 2012


Sejarah Huruf Braille

Munculnya inspirasi untuk menciptakan huruf-huruf yang dapat dibaca oleh orang buta berawal dari seorang bekas perwira artileri Napoleon, Kapten Charles Barbier. Barbier menggunakan sandi berupa garis-garis dan titik-titik timbul untuk memberikan pesan ataupun perintah kepada serdadunya dalam kondisi gelap malam. Pesan tersebut dibaca dengan cara meraba rangkaian kombinasi garis dan titik yang tersusun menjadi sebuah kalimat. Sistem demikian kemudian dikenal dengan sebutan night writing atau tulisan malam.

Rabu, 17 Oktober 2012


BAB 1
PENDAHULUAN

Disusun oleh:
Nama :             Abwatie Al Khakim                (K5112001)
                        Ayu Pratiwi                             (K5112013)
                        Eka Cahya Nirmala                 (K5112024)
                        Joko Mulato                            (K5112035)
                        Muh. Farid Abraham              (K5112046)
                        Tanti Hindaryanti                    (K5112070)
                        Rahmat Adi                            (K5112059)




                                                     
                                                      BAB 1
MANUSIA DAN PENGEMBANGANYA

A.    MANUSIA DAN PENDIDIKAN

Minggu, 14 Oktober 2012

telaah kritis pekerjaan sosial

TUGAS TELAAH KRITIS
PEKERJAAN SOSIAL
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Rehabilitasi Anak Berkebutuhan Khusus
Dosen Pengampu : Drs.Abdul Salim Choiri, M.Kes









Disusun oleh :
JOKO MULATO
K5112035





PENDIDIKAN LUAR BIASA
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
DAFTAR ISI

Daftar isi................................................................................................................ i
Garis Besar Artikel................................................................................................ 1
Telaah Kritis.......................................................................................................... 3
Kesimpulan............................................................................................................ 4
Daftar Pustaka....................................................................................................... 6
Lampiran............................................................................................................... 7



















GARIS BESAR ISI ARTIKEL
Pengertian Pekerjaan Sosial
Menurut Pincus dan Anne Minahan
Pekerjaan Sosial adalah suatu bidang keahlian yang mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki dan atau mengembangkan interaksi antara orang/sekelompok orang dengan lingkungan sosial mereka sehingga memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas kehidupan, mengatasi kesulitan dan mewujudkan aspirasi serta nilai-nilai mereka.
Fungsi dan Tugas Pekerjaan Sosial
Pekerjaan sosial merupakan tugas pertolongan profesional yang memiliki tugas pokok yaitu membantu orang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dengan jalan memberikan kemungkinan agar dapat menjalankan fungsi sosialnya secara optimal.
Kode Etik Pekerjaan Sosial
Kode etik merupakan pedoman yang dijadikan sebagai standar perilaku para pekerja sosial yang berisikan nilai-nilai, prinsip-prinsip, aturan profesi pekerjaan sosial yang dijadikan pedoman bagi anggotanya. Penetapan kode etik ditujukan  untuk menjamin kompetensi pelayanan profesional meningkatkan mutu pelayanan sosial dan melindungi penerima pelayanan sosial.
Prinsip-prinsip pekerjaan sosial dituangkan dalam kode etik profesi, dalam bentuk petunjuk dan kewajiban.
Adapun kode etik pekerja sosial adalah:
  • Pekerja sosial mengutamakan tanggung jawab melayani kesejahteraan individu atau kelompok yang meliputi kegiatan perbaikan kondisi sosial.
  • Pekerja sosial mendahulukan atau mengutamakan tanggung jawab profesi daripada kepentingan pribadi.
  • Pekerja sosial tidak membeda-bedakan latar belakang keturunan, warna kulit, agama, umur, jenis kelamin, warga negara dan berusaha mencegah serta menghapuskan diskriminasi dalam memberikan pelayanan, dalam tugas serta dalam praktek-praktek kerja.
  • Pekerja sosial melaksanakan tanggung jawab demi mutu dan keleluasaan pelayanan yang diberikan.































TELAAH KRITIS
Menurut pendapat saya pekrjaan sosial sangat berperan dalam masyarakat, terutama pada anak-anak yang berkebutuhan khusus untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dengan jalan memberikan kemungkinan agar dapat menjalankan fungsi sosialnya secara optimal. Pekerjaan Sosial banyak meluangkan waktu untuk menyebarkan pengetahuan dan menciptakan jalur hubungan agar program yang menjadi tanggung jawab dapat dijangkau dan dimanfaatkan oleh setiap warga masyarakat yang menjadi sasaran program. Melalui kegiatan ini maka perorangan, keluarga dan masyarakat dapat memanfaatkan sumber yang terdapat di masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Setiap pekerja sosial profesional harus mengetahui tentang praktek pekerjaan sosial secara umum, walaupun pada kenyataan sehari-hari bentuk operasionalnya yang konkrit berbeda dan bersifat spesifik karena disesuaikan dengan jenis masalah, keadaan kelayan, situasi yang berbeda dengan tingkatan-tingkatan sistem target-target yang ditentukan.
Pekerjaan sosial mengarahkan tenaga yang dihasilkannya disebut sebagai Social worker, pembahasan isu pekerjaan sosial di dunia internasional lebih banyak dikembangkan dalam kaitan dengan isu – isu pembangunan mikro, seperti isu anak jalanan, perdagangan anak dalam tinjauan mikro, HIV / AIDS, dan sebagainya yang biasa difokuskan pada upaya masing- masing Negara yang bersifat pelayanan langsung pada klien. Pola intervensi yang dipakainya cenderung mengarah pada rehabilitative dan bersifat kuratif,meski terkadang tetap preventif. Unit yang digarap pun lebih terfokus pada individu, keluarga dan kelompok kecil, dengan menambah sedikit pada komunitas lokasl

menurut Leonora Scrafica-deGuzman.
Pekerjaan sosial adalah profesi yang bidang utamanya berkecimpung dalam kegiatan pelayanan sosial yang terorganisasi, dimana tujuannya untuk memfasilitasi dan memperkuat relasi dalam penyesuaian diri secara timbal balik dan saling menguntungkan antar individu dengan lingkungan sosialnya, melalui penggunaan metode-metode pekerjaan sosial.
KESIMPULAN

Setelah penulis membaca artikel tentang “Pekerjaan Sosial” penulis dapat mengetahui bahwa pekerjaan saling berhubungan dengan masyarakat, sedangkan anak berkebutuhan khusus berada di masyarakat, kita harus banyak meluangkan waktu untuk menyebarkan pengetahuan dan menciptakan jalur hubungan agar program yang menjadi tanggung jawab dapat dijangkau dan dimanfaatkan oleh setiap warga masyarakat yang menjadi sasaran program. Melalui kegiatan ini maka perorangan, keluarga dan masyarakat dapat memanfaatkan sumber yang terdapat di masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Dalam perkembangannya ilmu kesejahteraan sosial sangat erat kaitannya dengan pekerjaan sosial, terutama dalam segi historisnya. Sejarah kesejahteraan sosial yang ditulis dalam buku Introduction to Social Work & Social Welfare (Kirst-Ashman 2007, 146) dijelaskan bahwa hukum tentang kesejahteraan sosial modern pertama kali dibuat di Inggris dikenal dengan nama Elizabethan Poor Law tahun 1601. Isi hukum tersebut merupakan pembagian kelompok penerima bantuan, antara lain :
  1. Dependent children, Anak – anak yang masih tergantung pada suatu tempat yang dapat mengurusnya. Bagi anak laki-laki dipekerjakan oleh tuannya, sampai usia 24 tahun, untuk anak perempuan dijadikan pembantu rumah tangga sampai usia 21 tahun  atau sampai menikah.
  2. The impotant poor, termasuk didalamnya seseorang yang memiliki kekurangan secara fisik maupun psikis sehingga tidak dapat bekerja. Bagi important poor yang tidak memiliki tempat tinggal,maka mereka ditempatkan pada suatu panti yang dinamakan almhouse.
  3. The ablebodied poor, orang-orang yang kondisi fisiknya baik dan masih kuat. Diberikan pekerjaan kasar dan penduduk dilarang memberikan bantuan financial pada mereka. Jika mereka tidak mau bekerja maka akan dimasukkan dalam penjara.

Setiap pekerja sosial profesional harus mengetahui tentang praktek pekerjaan sosial secara umum, walaupun pada kenyataan sehari-hari bentuk operasionalnya yang konkrit berbeda dan bersifat spesifik karena disesuaikan dengan jenis masalah, keadaan kelayan, situasi yang berbeda dengan tingkatan-tingkatan sistem target-target yang ditentukan.


























DAFTAR PUSTAKA

http://pekerjasosialtuban.wordpress.com/pekerjaan-sosial/
Hermawati, Istiana (2001). Metode dan Teknik dalam Praktek Pekerjaan Sosial. Yogjakarta: Adicita Karya Nusa.


























LAMPIRAN
Metode dan Teknik dalam Praktek Pekerjaan Sosial
Istiana Hermawati
Pekerjaan Sosial banyak meluangkan waktu untuk menyebarkan pengetahuan dan menciptakan jalur hubungan agar program yang menjadi tanggung jawab dapat dijangkau dan dimanfaatkan oleh setiap warga masyarakat yang menjadi sasaran program. Melalui kegiatan ini maka perorangan, keluarga dan masyarakat dapat memanfaatkan sumber yang terdapat di masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Setiap pekerja sosial profesional harus mengetahui tentang praktek pekerjaan sosial secara umum, walaupun pada kenyataan sehari-hari bentuk operasionalnya yang konkrit berbeda dan bersifat spesifik karena disesuaikan dengan jenis masalah, keadaan kelayan, situasi yang berbeda dengan tingkatan-tingkatan sistem target-target yang ditentukan.
Pengertian Pekerjaan Sosial
Menurut Pincus dan Anne Minahan
Pekerjaan Sosial adalah suatu bidang keahlian yang mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki dan atau mengembangkan interaksi antara orang/sekelompok orang dengan lingkungan sosial mereka sehingga memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas kehidupan, mengatasi kesulitan dan mewujudkan aspirasi serta nilai-nilai mereka.
Fungsi dan Tugas Pekerjaan Sosial
Pekerjaan sosial merupakan tugas pertolongan profesional yang memiliki tugas pokok yaitu membantu orang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dengan jalan memberikan kemungkinan agar dapat menjalankan fungsi sosialnya secara optimal.
Dengan demikian fungsi pekerjaan sosial dapat dirumuskan sebagai berikut:
  • Mengembangkan, memelihara dan memperkuat sistem kesejahteraan sosial sehingga sistem ini dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia;
  • Menjamin tingkat kesejahteraan yang wajar/memadai bagi semua orang;
  • Memberikan kemungkinan kepada orang agar dapat berfungsi secara optimal dalam peranan status sosial mereka;
  • Menyokong dan memperbaiki tertib sosial serta struktur lembaga masyarakat.
Prinsip Umum Pekerjaan Sosial
  • Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia;
  • Pengakuan adanya persamaan kesempatan;
  • Hak individu untuk menentukan jalan/cara hidupnya sendiri;
  • Setiap orang mempunyai tanggung jawab sosial.
Kode Etik Pekerjaan Sosial
Kode etik merupakan pedoman yang dijadikan sebagai standar perilaku para pekerja sosial yang berisikan nilai-nilai, prinsip-prinsip, aturan profesi pekerjaan sosial yang dijadikan pedoman bagi anggotanya. Penetapan kode etik ditujukan  untuk menjamin kompetensi pelayanan profesional meningkatkan mutu pelayanan sosial dan melindungi penerima pelayanan sosial.
Prinsip-prinsip pekerjaan sosial dituangkan dalam kode etik profesi, dalam bentuk petunjuk dan kewajiban.
Adapun kode etik pekerja sosial adalah:
  • Pekerja sosial mengutamakan tanggung jawab melayani kesejahteraan individu atau kelompok yang meliputi kegiatan perbaikan kondisi sosial.
  • Pekerja sosial mendahulukan atau mengutamakan tanggung jawab profesi daripada kepentingan pribadi.
  • Pekerja sosial tidak membeda-bedakan latar belakang keturunan, warna kulit, agama, umur, jenis kelamin, warga negara dan berusaha mencegah serta menghapuskan diskriminasi dalam memberikan pelayanan, dalam tugas serta dalam praktek-praktek kerja.
  • Pekerja sosial melaksanakan tanggung jawab demi mutu dan keleluasaan pelayanan yang diberikan.
                        Buku Metode dan Teknik dalam Praktek Pekerjaan Sosial